Dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor, Indonesia terus mendorong produk buatan dalam negeri di sektor otomotif untuk memenuhi permintaan pasar global. Produk jenis Kendaraan Bermotor Hemat Energi Harga Terjangkau (KBH2) buatan Indonesia pun menjadi andalan Indonesia untuk ekspor.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika saat ditemui Kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (27/2/2019).
“Kalau produk untuk otomotif yang bagus pasarnya itu kendaraan KBH2, Itu pasarnya sendiri di Indonesia sudah 23 persen. Skala ekonominya tercapai,” kata Putu saat menjadi pembicara dalam Seminar Meningkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri di Pasar Global di Gedung Kemenperin. Putu mengatakan saat ini Mitsubishi Xpander produksi indonesia laku keras di pasar mancanegara. Selain itu Toyota dan Suzuki juga harus memberikan kontribusi baik dari sisi ekspor industri otomotif Indonesia.
“Xpander adalah andalan kita sekarang, produk Toyota juga andalan kita yang sudah diekspor. Suzuki juga banyak diekspor seperti Ertiga sampai ke amerika latin,” ujar Putu.
Saat ini Xpander sendiri sudah mencapai ekspor hingga 50 ribu unit dari awalnya pada bulan April 2018 dibuka dengan angka 15 ribu unit. “Xpander itu desainnya dari kita dan itu suatu hasil ekspor yang sangat bagus. Awalnya pada waktu launching itu rencananya diekspor sekitar 15 ribu unit, nah sekarang sudah sampai 50 ribu unit jadi laku keras. Tidak hanya di dalam negeri di luar negeri juga,” kata Putu.
Ekspor industri otomotif pun tidak hanya dalam bentuk Completely Built Up (CBU) tapi juga dalam bentuk Completely Knock Down (CKD) hingga part tertentu. Ekspornya sudah bagus sekarang baik itu dalam bentuk CBU dan CKD maupun komponen part by part. Itu menjadi salah satu andalan kita,” pungkas Putu, di lansir dari oto.detik pada (tanggal 06 Maret 2019).